Tuesday, November 30, 2010

Fathimah az-zahra rha dan Gilingan Gandum

Fathimah az-zahra rha dan Gilingan Gandum

Suatu hari Rasulullah SAW menemui anakandanya Fathimah az-zahra rha yang sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anakandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fathimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtanggalah yang menyebabkan anakanda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anakandanya. Fathimah rha. melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta Ali (suaminya) mencarikan anakanda seorang jariah untuk menolong anakanda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan anakandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan dimasukkannya di dalam penggilingan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan itu untuk anakandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya. Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang bermaksud:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".

Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia. Rasulullah SAW bersabda kepada anakandanya, "jika Allah SWT menghendaki wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa darjat. Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu darjat. Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka, maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang. Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat. Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semuanya adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?. Ya Fathimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat. Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak-kan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga serta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

Thursday, October 28, 2010

Andai perempuan itu datang padamu..

Andai seorang perempuan datang kepadamu ketika kau berseorangan...
Andai seorang perempuan datang dan senyum mesra memandangmu...
Andai seorang perempuan datang duduk di sebelahmu membiarkan bahu dan punggungnya bersentuhan denganmu...
Andai seorang perempuan datang menanyakan tentang bentuk badannya kepadamu...
Andai seorang perempuan datang menanyakan tentang kecantikan wajah dan badannya kepadamu...
Andai seorang perempuan datang memintamu menghilangkan daun di rambutnya...
Andai seorang perempuan datang kepadamu sambil mendedahkan bahagian- bahagian tertentu...
Andai seorang perempuan datang tanpa segan silu denganmu...
Andai datang waktu itu, apakah tindakanmu?
MUNGKIN PADA PANDANGAN PEREMPUAN ITU,
"Kau adalah kawan karibku."
"Gua takde perasaan dengan lu, so gua selambe jela dengan lu."
"Kau dah seperti abang kandungku."
"Kau dan aku bukan alim sangat jadi tak perlu hipokrit."
"Kaulah kekasihku, diri ini sepenuhnya milikmu."
"Aku tahu kau dan aku takkan mungkin berzina, kita pasti pandai mengawal diri."
"Oh, kau adalah bakal suamiku, aku harus berlatih dari sekarang mengurangkan malu".
"Ku berbuat begini tiada yang tahu, kau takkan cerita pada orang lain."
TETAPI WAHAI LELAKI, ADAKAH SELALUNYA BETUL PANDANGAN MEREKA ITU?
Andai seorang perempuan itu datang...
Dan hanya dirimu pengawal gelanggang...
BERANIKAN dirimu untuk MENEGUR
GAGAHKAN dirimu untuk BERUNDUR
TABAHKAN dirimu untuk menjadi LELAKI YANG UNGGUL!
Lelaki yang hormat pada hak bakal suami perempuan itu nanti,
Lelaki yang hormat pada maruah kaum ibu dan adik beradik perempuannya sendiri,
Lelaki yang takkan disogok dengan benda-benda free,
Lelaki yang punya jati diri, menegur kerana TAK MAHU ISTERINYA NANTI BEKAS-BEKAS LELAKI,
Insaflah wahai diri yang bernama lelaki,
Andai seorang perempuan itu datang...
Beranikanlah diri untuk menolak dengan matang...

Petikan dari: iLuvislam.com

Wednesday, October 27, 2010

bila mengenang kasih ibu jgn dilupa kasih ayah..

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

Jodoh di tangan Tuhan.

Pada suatu hari, Saya bertanya kepada emak, "Maa satu pilihan hati, orang yang sayangkan kita atau yang kita sayang? "Mak jawab, "dua-dua bukan.." Saya tercengang..Mak mengukir senyuman.

"Pilihan hati mak adalah yang sayangkan kita kerana Allah.." Saya menarik nafas dalam-dalam."Macam mana nak tau orang tu sayang kita kerana apa?" Mak diam sekejap berfikir dan kemudian tersenyum.

Rasanya mak dapat menduga apa yang sedang bermain dalam hati anak perempuannya. Mana mungkin saya mampu menyorokkan rahsia hati dari mak sedangkan sekilas saya pun mak mampu membacanya."Yang paling tahu hanya Allah.." mak merenung dalam-dalam wajah anaknya.

"Kerana hanya Allah mampu membaca hati hambaNya.. " mak menyusun ayat-ayatnya."Dan keikhlasan kerana Allah itu akan terserlah keberkatannya tanpa perlu sengaja ditonjolkan oleh seseorang tu.."

Saya memintas, "Tak faham.."Mak menyambung "Cinta di dalam jalan Allah.. Bertemu kerana sama-sama mencari redha Allah.." Mak menyambung lagi,"begini, setiap insan yang bergelar manusia telah Allah ciptakan berpasang-pasangan. Rasa ingin dikasihi antara seorang suami dan isteri suatu fitrah. Automatik boleh ada daya tarikan magnet tu.."

Wajah saya merah, sedikit cemas jika mak dapat mengesan gelora jiwa muda ini.. Mak menyambung "Setiap manusia telah Allah tetapkan rezeki,jodoh dan maut sejak azali lagi..

Persoalannya ialah.. Siapakah jodohnya itu?" mak berhenti seketika.Saya tunduk malu, cuba menyorokkan rasa panas di pipi.Emak buat-buat tidak nampak.

Secret Admire

"Kakak, mak dulu masa remaja ada secret admire.. Rajin betul dia hantar surat ..Masa tu mak dah tahu yang bercinta sebelum kahwin ni tak halal..Dan masa tu mak tekad tak mahu layan sebab mak takut arwah tokwan kena seksa dalam kubur.. Mak sedar mak anak yatim, anak orang miskin, adik beradik ramai.. Mak nak belajar sungguh-sungguh. .lama budak tu tunggu mak..Akhirnya mak bagi kata putus, mak hanya akan membalas cinta dia jika dia sah suami mak..

Dan dia memang bukan jodoh mak, maka tak pernah dia menerima balasan cinta tu." Mak merenung jauh.Saya merapatkan badan kepada emak, semakin berminat dengan kisah lama mak..

"Mak memang tak ada perasaan langsung pada dia ke?" saya menyoal sambil memandang tajam wajah mak. Emak ketawa kecil."Walaupun mungkin ada, mak tak pernah bagi peluang pada diri mak untuk mengisytiharkan perasaan tu..Mak takut pada Allah.

Mak bukan seperti rakan sebaya mak yang lain.."Mak, seperti kakak.." mak memandang saya sambil memegang pipi dan dagu saya.kemudian tangannya mengusap rambut di kepala saya.

"Mak anak ustaz ustazah.. Tapi zaman tu ustaz ustazah nya masih berkebaya pendek dan ketat. Tok wan mak kiyai. Mungkin berkat doa keturunan sebelum ni yang soleh-soleh, hati mak tertarik sangat pada agama walaupun tiada sesiapa yang mendorong.. Bila di sekolah, mak pelajar pertama yang bertudung.. Mak membawa imej agama. Kawan-kawan dan cikgu-cikgu panggil mak dengan gelaran mak Aji.. Sebab zaman tu hujung 70an dan awal 80an tak ramai lagi yang bertudung betul menutup auratnya..Zaman tudung nipis dan nampak jambul. Kemudian kawan-kawan mak sikit-sikit ikut bertudung.

Akhirnya kami semua dipanggil di perhimpunan. Kami dimarah guru besar kerana bertudung sedangkan ustazah kami bertudung tapi nampak jambulnya.."emak melemparkan pandangan ke lantai. "Selepas tu ustazah jumpa kami secara persendirian. Ustazah kata dia tak mampu nak pakai seperti kami. Dia suruh kami teruskan.." sambung emak.

Ada getar di hujung suara emak. Kisah silam perjuangan emak di sekolah dahulu sikit-sikit emak ceritakan pada saya. Itulah juga salah satu inspirasi kepada saya untuk bangkit semula setiap kali terjatuh ketika berjuang di sekolah dulu.

"Mungkin kerana personaliti mak, mak menjadi tempat rujukan kawan-kawan mak.. Jadi, bila mak nak ambil sesuatu tindakan, mak kena fikir betul-betul sama da tindakan mak tu akan menyebabkan Allah marah atau tidak. Mak ayah berdosa tak? Dan maruah pembawa agama terjejas tak? Kalau mak membalas cinta si lelaki tadi, bermakna mak sedang menconteng arang di muka-muka pembawa-pembawa agama. Orang akan pandang serong terhadap orang yang bertudung sedangkan kesilapan tu hanya seorang dua yang buat. Besar fitnah akan timbul apabila orang-orang agama mengambil ringan batas syariat duhai anak.." mak menelan air liurnya. Saya diam.

Fikiran saya sedang cuba memahami maksud mak saya.

Adakah ia suatu diskriminasi?

"Kakak.. Jatuh cinta perkara biasa. Apabila kita jatuh cinta pada seseorang, itu tandanya ada sesuatu keistimewaan pada seseorang tu.

Apatah lagi orang yang kita jatuh cinta tu di atas jalan dakwah ni..Tetapi kita kena ingat.. Kita tak akan dikahwinkan dengan seseorang atas sebab jatuh cinta atau saling cinta mencintai.. Bercouple mungkin.. Tetapi bukan berkahwin... Kerana kita
berkahwin dengan jodoh kita, jodoh yang Allah dah tetapkan sejak azali.. Dan tak mustahil orang yang kita paling benci itulah jodoh kita yang kita akan dikahwinkan dengannya.."

Tiba-tiba air mata saya mengalir. Argh! Ego saya kalah bila mendengar hujah emak. Emak meneruskan,

"Allah itu Maha Adil.. Dia tak pernah menzalimi hambaNya..Sesungguh nya, yang selalu menzalimi hambaNya ialah diri hamba tu sendiri.. Sebabnya hamba tu degil. Dia mahukan yang bukan haknya, yang bukan milik dia.

Mencintai seseorang tidak semestinya memilikinya.Dalam Islam, kita dah diajar untuk saling mencintai antara satu sama lain seperti diri sendiri.. Jadi apabila kita mencintai saudara perempuan, kita bebas peluk dia. Tetapi bila dengan lelaki, kita
ada batas-batasnya.


Orang kafir kata batas-batas ini suatu diskriminasi, tetapi sebenarnya batas-batas syariat itulah yang memelihara kehormatan seorang lelaki dan seorang perempuan. Cuba kakak renungkan, kita mengenali seorang insan yang amat baik, sempurna agamanya dan rajin. Lalu kita jatuh hati padanya. Ditakdirkan jodohnya dengan insan lain, kita pula dengan yang lain..

Tetapi itu tidak bermakna ukhwah antara kita dan dia terputus.. Kita dan dia sama-sama mencari redha Allah.. Kita dan dia masih boleh sama-sama bekerjasama untuk mencari redha Allah.. Perbezaannya, dia halal untuk isterinya sedangkan untuk kita, dia tetap lelaki ajnabi seperti yang awalnya." emak berhenti seketika.. Bukan luar
biasa...

Tentu kering tekak emak menerangkan kepada saya persoalan hati ini."Kakak.. jadi di sini mak nak kakak faham, jatuh cinta bukan perkara luar biasa..Dan berkahwin pun bukan suatu jaminan untuk tak jatuh cinta pada lelaki lain.. Kerana itulah ramai isteri yang curang, suami yang curang..

Ada orang tukar pasangan macam tukar baju. Apa yang penting ialah kita kena perjelaskan pada diri kita supaya setiap kali kita jatuh cinta, jatuh cinta itu kerana kita jatuh cinta kepada Pencipta dia.

Kita bagi tau pada diri kita berulang kali yang kita mencintai Allah, kerana itu kita mencintai si dia. Letakkan Allah sebagai sempadan hati kita, segala perkara yang kita cintai dan sayangi termasuk mak abah adalah kerana mencintai Allah..

Dan apabila kita membenci seseorang atau sesuatu,beri tahu pada diri sendiri berulangkali yang kita benci sekian-sekian hal kerana Allah semata-mata.

"Kakak.. Hati kita ni walaupun dalam dada kita sendiri, ia tetap bukan milik kita. Kita tak mampu untuk mengawalnya. . Hanya Allah yang boleh memegangnya. . Sebab tu kita kena dekatkan diri dengan Allah.. Sebab kita nak dia pegang kukuh-kukuh hati kita. Bila dia pelihara dan masuk dalam hati kita, itulah nikmat lazatnnya bercinta. Masa tu biarpun satu dunia menyakiti kita, kita tak rasa sakit sebab kita asyik dengan nikmat bercinta dengan Allah..Bercinta dengan Allah sangat berbeza dari bercinta dengan manusia. Kerana tentulah pegalaman bercinta dengan lelaki kaya,rupawan, sempurna dan bijaksana tak sama rasanya bercinta dengan lelaki miskin, hodoh,cacat dan dungu..

Betapa nikmatnya cinta Allah, hanya mereka yang pernah merasai sahaja yang mampu mengerti. "

Redha

"Kakak.. Walau siapapun jodoh yang Allah hantarkan untuk kakak, terimalah dengan hati yang redha.. Tak mustahil dia adalah orang yang kita benci. Kalau yang kakak sayang, tak jadi hal lah.. Tapi kalau dapat yang kakak tak nak, lantaran kelemahan yang ada pada dia, ingatlah bahawa dalam diri setiap insan telah Allah ciptakan dengan kelebihan masing-masing. Dan mungkin kakak ada kekuatan yang dapat mengubah si lelaki tadi supaya hidup dia bermakna dan mungkin kakak sahaja yang mampu mencungkil kelebihan yang ada pada dia.. Mungkin juga si

lelaki ini ada sesuatu kelebihan yang kakak sangat-sangat perlukan yang satu dunia tak mampu bagi pada kakak..

Alangkah bertuahnya kakak kalau kakak mengerti setiap pemberian Allah dan belajar untuk bersyukur.. "

Sekali lagi berjuraian air mata saya turun. Terasa lemah lutut hendak berdiri. Emak menarik tubuh saya dan memeluk erat. Pelukan emak sangat-sangat kuat.

"Emak dah didik anak emak dari belum lahir untuk mencintai Allah.. Sekarang emak serahkan anak emak yang mak sayang sangat ni pada Allah untuk Dia pelihara.."

Emak mengakhiri kata-katanya dengan suara sebak dan air mata yang mengalir ke bahu saya...



Ingatlah wahai anakku

Malam pasangannya siang,
Jaga pasangannya tidur,
Rajin pasangannya malas,
Dan lelaki pasangannya perempuan.

Kerana perempuan adalah
pasangan kepada lelaki,
maka Allah telah menciptakan bentuk badan wanita
itu dapat memikat hati lelaki.

Bila berkata tentang terpikat,
maka ia ada hubung kait dengan nafsu.
Jika ia ada hubungkait dengan nafsu,
ianya ada hubungan pula dengan bisikan syaitan.

Jadi untuk mengawal nafsu, mestilah dikawal dengan iman.
Untuk mendapatkan iman mesti menurut perintah
Allah dan RasulNya dan menjauhi laranganNya.

Pada mata lelaki, perempuan ini adalah simbol.
Simbol apa, semua orang tahu.
Orang lelaki mempunyai imaginasi yang nakal jika
tidak dikawal dengan iman.
Maka mata lelaki ini selalu menjalar
apabila terlihat seorang perempuan.

Setiap bentuk badan seorang
perempuan boleh dihayati oleh seorang lelaki
dengan berbagai-bagai tafsiran nakal nafsu.
Apabila seorang lelaki terlihat seorang
perempuan, maka perkara pertama yang akan
dilihatnya ialah rambut wanita berkenaan.
Maka akan ditafsirlah berbagai2 cara oleh
seorang lelaki akan rambut wanita berkenaan.

Oleh kerana itulah wanita wajib menutup rambutnya.
Apabila rambut wanita itu telah ditutup, maka
mata lelaki itu akan turun ke bawah melihat
bentuk lehernya,
maka wajiblah wanita itu menutup lehernya.
Maka mata lelaki itu akan turun lagi
melihat bentuk payu daranya,
maka wanita itu berkewajipanlah menutup bentuk
payu daranya dengan melabuhkan tudungnya.

Setelah itu mata lelaki akan
turun lagi melihat
bentuk ramping pinggangnya,
maka labuhkanlah pakaian supaya tidak ternampak
bentuk pinggangnya,
maka mata lelaki itu akan melihat pula akan
bentuk punggungnya,
maka wajiblah wanita itu membesarkan pakaiannya
agar bentuk punggung tidak kelihatan, dan
lelaki itu akan pula melihat bentuk pehanya,
maka janganlah sesekali wanita itu memakai kain
yang agak ketat sehingga terlihat bentuk
pehanya walau sedikit,
maka akan dilihat lagi oleh lelaki itu akan
bentuk kakinya pula,
maka janganlah wanita itu berseluar, kerana
terus-terang pihak lelaki bercakap, walau
muslimah itu bertudung labuh, berbaju labuh,
jika beliau memakai seluar,walau nampak besar
sedikit, nafsu kami lelaki akan terusik secara
sepontan, entah tak tahu Kenapa?

Mata lelaki ini nakal, setelah tidak ternampak
akan bentuk kakinya,
maka akan dilihatlah pula akan mata lelaki itu kepada kakinya,
maka wajiblah wanita itu untuk menolong lelaki
itu tidak berdosa, menutup kakinya dengan
melabuhkan kain, atau memakai stokinyg warnanya
jangan sesekali berwarna kulit perempuan,
maka mata lelaki ini akan kembali ke atas,
akan melihat pula bentuk tangan wanita itu,
maka tolonglah wahai muslimah, agar melabuhkan
tudung menutupi bentuk tangannya yang indah pada pandangan lelaki.

Maka wahai lelaki,
janganlah pula kamu melihat mukanya,
kerana ia akan menimbulkan fitnah, kecuali jika
kamu wahai lelaki, ingin meminangnya.
Jika wanita itu cukup soleh, takut mukanya yang
cantik akan menimbulkan fitnah,
maka berpurdahlah kamu,
jika itu lebih baik untuk kamu.

Tetapi mata lelaki ini ada satu lagi jenis
penyakit,iaitu mata
lelaki itu akan tertangkap dengan sepontan jika
ia terlihat warna yang menyerlah atau terang
jika ianya berada pada perempuan.

Maka oleh itu wahai perempuan, tolonglah jangan
memakai pakaian yang warnanya terang-terangan sangat.
Jika hendak pakai pun, pakailah untuk suami.
Itulah wahai muslimah, jika anda semua ingin tahu
apakah dia mata lelaki itu, dan perlu
diingatkan, jika semua aurat telah ditutup,
jangan anggap tugas kita telah selesai, perlulah
pula kita menjaga kehormatan diri masing2,
jangan keluar seorang2,keluarlah dengan
mahram, atau keluarlah sekurang2nya 3 wanita agar
tidak diganggu gangguan luar, mata lelaki pula
janganlah menjalar langsung kepada muslimah,
walau muslimah itu telah menutup aurat,
insyaAllah selamat dunia akhirat.

Seperti firman Allah,"Dan tundukkanlah pandanganmu
dan jagalah kemaluanmu".
Dunia sekarang telah banyak yang cacat celanya,
sehingga ketaraf seseorang yang memakai tudung
masih beliau tidak menutup aurat, dan pada kaum
lelaki, mata kamu itu wajib untuk tidak
mencuri2 melihat wanita muslimah, kerana ia
dilarangi oleh Allah SWT.

Ingat-ingatkanlah wahai muslimin muslimat.
Sekilau-kilau berlian paling menarik untuk dicuri..
Seindah-indah ciptaan adalah yang paling sukar untuk dijaga…



wasalam………………….

Saturday, May 15, 2010

Ibrah Yusuf Mendepani Biusan Cinta

Ko jangan banyak cakap. Ko tak kena lagi. Kalau ko kena penangan cinta ni, baru ko tahu!” tempelak Zack apabila menerima teguran Azim.

“Habis kamu nak tunggu mayat dalam kubur tegur kamu ke?” Azim menamatkan perbualan. Bosan.

Memang susah mahu bercakap dengan orang yang sedang asyik cinta. Fikirannya lumpuh dan seluruh dunia dituduhnya bodoh kerana tidak memahami apa yang sedang dialami.

“Cinta itu kurap, makin digaru makin sedap!” rengek seekor buaya di kafe kampus di hadapan kekasih pujaannya.

Cakap mereka jadi tidak tentu hala. Nasihat sesiapa pun semuanya ditepis mudah. Mereka mabuk cinta. Mereka dibius cinta.

CINTA ZULAIKHA JADI IKTIBAR

Allah Subhanahu wa Ta’aala sudah pun mengajar manusia menguruskan cinta. Ia bagai minyak petrol. Gunanya untuk menjana tenaga kerja. Kuasanya hebat. Tetapi cinta itu mudah terbakar. Mudah menyambar apabila tersentuh. Justeru manusia sudah awal-awal lagi diberitahu, berhati-hati dengan cinta.

Tetapi manusia sering lupa.

Mungkin kerana kurang kasih sayang dalam kehidupan, ramai yang tidak menyempat-nyempat mahu bercinta. Dan dengan fikiran yang masih seputik jagung, bersama nafsu yang panas membara, ramai yang dibius cinta.

Soal dibius cinta ini bukanlah soal baru. Ia sudah pernah berlaku, malah sudah pun mempamerkan segala bencana dan keaiban-keaiban yang datang mengiringinya. Dibius cinta, adalah bencana yang menimpa wanita bergelar * Zulaikha.

s0120

Gambar hiasan

Dia mabuk cinta bukan dengan al-Aziz suaminya. Tetapi keberahiannya tumpah kepada anak muda yang dijaganya semenjak kecil. Anak angkatnya sendiri. Bernama Yusuf. Nabi Allah Yusuf ‘alayhi al-Salaam. Keinginannya kepada Yusuf menyebabkan wanita itu sanggup untuk melakukan apa sahaja. Diperangkapnya Yusuf hingga terfitnah anak muda yang suci bersih itu.

“Apa yang engkau tahu pasal cinta?” bentak seorang perempuan mabuk cinta apabila ditegur rakannya.

Mungkin soalan ini jua yang berlegar di benak Zulaikha.

“Apa yang orang ramai tahu tentang perasaanku terhadap Yusuf? Mereka mengata, aku merasa. Aku yang menanggungnya!” begitulah mungkin bayangan kita tentang kata-kata Zulaikha semasa kemahuannya kepada Yusuf menjadi buah mulut orang ramai.

Suaminya sudah memberi nasihat. Al-Aziz memberitahu Yusuf supaya melupakan kejadian baju terkoyak di kamar itu dan buat sang isteri, bertaubatlah kepada Allah…

12_29

“Wahai Yusuf, lupakanlah hal ini. dan engkau (wahai Zulaikha), mintalah ampun bagi dosamu. Sesungguhnya engkau adalah dari orang-orang yang bersalah!” [Yusuf 12: 29]

Bukankah ini nasihat yang sama kita ulang-ulangkan kepada rakan-rakan yang mabuk cinta? Bukan tidak jelas apa yang diberitakan. Bukan tidak berhikmah apa yang dinasihatkan. Namun manusia yang dibius cinta, sudah hilang pertimbangan fikirannya.

Zulaikha lebih nekad.

Dikumpulnya teman-teman yang mengata. Mahu dibuktikan betapa cintanya bukan sebarangan. Kamu yang tidak kena, tidak memahaminya.

ZULAIKHA DIBIUS CINTA

12_30

“Dan (sesudah itu) perempuan-perempuan di bandar (mencaci hal Zulaikha dengan) berkata: isteri Al-Aziz itu memujuk hambanya (Yusuf) berkehendakkan dirinya, Sesungguhnya cintanya (kepada Yusuf) itu sudahlah meresap ke dalam lipatan hatinya; Sesungguhnya Kami melihatnya berada di dalam kesesatan yang nyata!” [Yusuf 12: 30]

Qad syaghafaha hubba!

Itulah ungkapan al-Quran tentang manusia yang dibius cinta. Keinginannya yang membuta tuli itu menyelinap masuk ke seluruh tubuh hingga terangkat segala rasa malu yang selama ini membenteng diri dari perbuatan yang mengundang kerendahan.

Inilah yang sedang dialami oleh teman-teman kita yang ghairah dengan cinta. Janganlah kita berpura-pura hairan dengan kerenah mereka. Hairan dengan ilmu yang penuh di dada, hairan dengan janggut sejemput penghias dagu, atau hairan dengan tudung labuh yang membalut tubuh. Dengan cinta sebegini, tudung tidak bertudung, janggut tidak berjanggut, mereka sudah lumpuh dari alam realiti.

Justeru Allah Subhanahu memberitahu kita, bahawa golongan yang seperti ini:

“…Sesungguhnya Kami melihatnya berada di dalam kesesatan yang nyata!” [Yusuf 12: 30]

Cinta yang bukan sekadar buta.

Cinta yang bukan sekadar membius kewarasan minda.

Tetapi cinta yang akhirnya mengheret manusia ke dalam kesesatan yang nyata.

Kesasatan itu menjadikan Zulaikha gila. Dia mahu membuktikan bahawa dalam cintanya kepada Yusuf, bukan dirinya yang bersalah. Tetapi Yusuf dan rupa parasanya, serta panahan cinta itu yang menggilakannya. Dikumpulkan teman-teman yang mengata itu tadi, untuk mereka pula diuji sihir cinta memandang Yusuf.

12_31

“Maka apabila ia (Zulaikha) mendengar cacian mereka, dia pun menjemput mereka dan menyediakan satu jamuan untuk mereka, serta memberi kepada tiap seorang di antara mereka sebilah pisau. Lalu pada ketika itu berkatalah ia (kepada Yusuf): “keluarlah di hadapan mereka”. Maka ketika mereka melihatnya, mereka tercengang melihat kecantikan parasnya, dan dengan tidak sedar melukakan tangan mereka sambil berkata: “Jauhnya Allah dari kekurangan! Ini bukanlah seorang manusia, ini tidak lain melainkan malaikat yang mulia!” [Yusuf 12: 31]

s0216

Gambar hiasan

Teman-teman yang mengata itu tadi juga terpukau. Bukan sahaja mata mereka tidak dapat lari dari memandang Yusuf, malah biusan cinta itu menyebabkan mereka melukakan tangan tanpa sedar. Benar-benar dibius cinta. Justeru berhasillah perangkap Zulaikha. Bahawa memang selama ini mereka yang mengata itu berkata demikian kerana mereka tidak mengetahui bahana cinta. “Kini tahulah mereka apa yang menyeksa diriku selama ini” demikian hati isteri al-Aziz itu berdetik.

12_32“(Zulaikha) berkata: “Inilah orangnya yang kamu tempelak aku mengenainya! Sebenarnya aku telah memujuknya berkehendakkan dirinya tetapi ia menolak dan berpegang teguh kepada kesuciannya; Dan demi sesungguhnya kalau ia tidak mahu melakukan apa yang aku suruh tentulah ia akan dipenjarakan, dan akan menjadi dari orang-orang yang hina.” [Yusuf 12: 32]

SULITNYA MENYEDARKAN DIA

Bius itu suatu kelumpuhan. Resapannya merebak ke seluruh tubuh badan. Manusia yang dibius cinta tidak lut dengan cakap-cakap biasa manusia di sekitarnya. Malah debat-debat antara kita dan dia mungkin menambahkan lagi jauhnya diri dia dari kebenaran.

Apa yang perlu adalah sebuah keteguhan.

Bagi mereka yang bersungguh memegang iman, ketahuilah bahawa mujahadahmu mencegah diri dari biusan cinta, harganya boleh sampai ke nilai sebuah PENJARA. Itulah pilihan Yusuf. Tidak tunduk kepada cinta, tidak tunduk kepada paksa, tidak tunduk kepada suasana. Yusuf meminta kepada Allah, andai penjara itu bisa menyelamatkan diri baginda dari dosa dan maksiat biusan cinta, PENJARA itulah mohon dikurniakan sebagai jalan keluarnya.

12_33

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan tergolonglah aku dari kalangan kaum yang jahil” [Yusuf 12: 33]

Ya… dalam mujahadah kita menjauhkan diri dari cinta dosa yang penuh dusta itu, apakah kita sudah menguatkan hati sekukuh pendirian Yusuf?

NASIHAT BUAT ADIK-ADIKKU

Wahai adik-adik remaja sekalian, sesungguhnya cinta itu BESAR. Jangan diremehkan cinta. Gunanya besar untuk kebaikan. Namun salah gunanya juga besar mengundang bencana kemusnahan. Hari ini, bukan sekadar Zulaikha dan wanita bangsawan itu yang terkena biusan cinta, malah segala yang berada di sekitarmu, merangsang diri untuk tunduk kepada desakan trend semasa ini. Jalan untuk cinta dosa dan zina terbentang luas, berbanding jalan taat yang sulit dan penuh liku.

Justeru penjarakanlah dirimu dengan semangat Yusuf. Peliharalah kesucian dirimu dengan kesungguhanmu berpegang dengan tali Allah. Janganlah sekadar berdolak dalih secebis dua, sudah dikatakan telah berusaha. Sedangkan Yusuf merengkok bertahun di penjara, agar tidak menjadi mangsa BIUSAN CINTA.

Dan bagi mereka yang terus mabuk dibius cinta, tidak mudah bagi kita untuk mencapai mereka. Tidak mudah untuk berkomunikasi dengan mereka. Berusahalah sedaya yang kamu ada, dan berikan masa untuk menjadi sebahagian daripada penawarnya. Zulaikha itu mengambil tempoh yang panjang untuk akhirnya tersedar, bahawa beliau telah lama tersesat di dalam dosa, kerana membiarkan diri dibius cinta. Kebenaran Yusuf akhirnya diperakui, Zulaikha bertaubat kepada Allah… akhir sebuah perjalanan yang panjang, seperti yang terungkap dalam firman-Nya di dalam Surah Yusuf ayat 51.

Berhati-hatilah dalam permainan cinta.

Kalian tidak tahu apa yang menanti di hadapan sana.

ABU SAIF @ www.saifulislam.com
68000 Ampang

* Nama Zulaikha tidak mempunyai sandaran terhadap sumber al-Quran mahu pun Sunnah Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam. Beliau hanya digelar sebagai isteri al-’Aziz (imra’ah al-’Aziz) Nama itu diguna pakai sekadar untuk memudahkan penceritaan. Harap maklum.

Doa elak zina

“Ustaz, di manakah saya boleh mencari kekuatan untuk menolak zina?” seorang anak muda bertanya kepada saya.

“Carilah ia di dalam Solat. Di dalam doa” saya membalas email yang dikirimnya.

Anak muda itu terasa hampa. Barangkali beliau kecewa kerana saya memberitahunya apa yang dia sudah tahu.

Solat.

Doa.

Sudah berapa kali dia bersolat dan berdoa, tetapi kekuatan yang dicari tidak pernah ada. Seperti Allah tidak menjawab permintaannya. Solat yang hampa. Doa yang terbang dibawa angin masa.

Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’aala sendiri memberi jaminan bahawa Solat itu mencegah manusia daripada kemungkaran, terutamanya zina? Itu yang disebut di dalam al-Quran:

“Bacalah serta ikutlah akan apa yang diwahyukan kepadamu daripada Al-Quran, dan dirikanlah Solat. Sesungguhnya Solat itu mencegah daripada perbuatan yang Fahsya’ dan mungkar; dan Sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar. Dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan” [Al-Ankabut 29: 45]

Allah tidak pernah memungkiri janji-Nya. Seandainya solat anak muda itu dan kita semua tidak mampu mencegah diri daripada kejahatan, terutamanya Zina, pasti ada sesuatu yang tidak kena dengan solat yang kita kerjakan. Bukan sahaja daripada aspek cukup Syarat atau sah tidak sahnya solat itu, malah intipati dan maknanya.

Ya, sejauh mana kita memaksudkan apa yang kita minta?

Sampaikah kepada permintaan seorang anak muda bernama Yusuf?

TELADAN MUJAHADAH YUSUF

Imra’ah al’Aziz yang dikenali sebagai ‘Zulaikha’ itu, tidak pernah berputus asa. Di satu ketika dia menafikan dirinya sebagai orang yang memaksa zina ke atas Yusuf. Tetapi setelah kejadian baju Yusuf terkoyak akibat kejadian sebelumnya (Yusuf 12: 25) tersebar ke seluruh kota (Yusuf 12:30), Zulaikha menjadi liar. Malunya hilang, malah semakin mengganas pada tindakannya untuk mendapatkan Yusuf. Wanita-wanita bangsawan temannya dihimpunkan. Mereka dijamu makan. Setiap tangan diberikan pisau untuk memotong dan Zulakhai memaksa Yusuf tampil ke khalayak menampakkan diri.

Daripada Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu bahawa Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam telah bersabda: Yusuf telah diberikan separuh daripada kecantikan diri” [Al-Bukhari no. 7517 dan Muslim no. 162]

Separuh kecantikan diberikan kepada Yusuf.

Separuh lagi diagihkan kepada seluruh manusia lain!

Giliran mereka pula dibius cinta. Tangan tidak terasa bahawa pisau tidak lagi memotong makanan. Jari-jari mereka luka dipotong pisau kerana panahan rupa paras Yusuf. Zulaikha mengeluarkan ‘buah’ manusia yang mabuk cinta. Mereka belum kena lagi. Sekarang tahukah mereka apa yang dihadapinya saban hari selama ini?

“(Zulaikha) berkata: “Inilah orangnya yang kamu tempelak aku mengenainya! Sebenarnya aku telah memujuknya berkehendakkan dirinya tetapi dia menolak dan berpegang teguh kepada kesuciannya; dan demi sesungguhnya kalau dia tidak mahu melakukan apa yang aku suruh tentulah dia akan dipenjarakan, dan (Yusuf) akan menjadi daripada orang-orang yang hina.“ [Yusuf 12: 32]

Kini Zulaikha tidak lagi sendirian. Kemahuannya diakui oleh seluruh wanita yang melihat susuk wajah Yusuf. Zulaikha berjaya menjustifikasikan kehendak nafsunya. Maksiat bukan lagi maksiat. Kini maksiat adalah suatu mangsa keadaan!

Malah dayusnya al-’Aziz dan betapa berkuasanya Zulaikha sebagai First Lady, dia bebas menentukan siapakah yang patut dihumban ke penjara dan siapa yang tidak. Andai Yusuf enggan menerima ajakan Zulaikha, harga yang perlu dibayar adalah PENJARA.

Apakah tekanan yang Yusuf hadapi?

Anak muda, peluang ada, kecenderungan bisa terjadi, menolaknya pula bererti merengkuk di penjara. Sepadankah tekanan itu dengan apa yang kalian sebagai anak muda, hadapi berkaitan zina?

Atau kalian dengan sengaja gemar berkelakuan lemah diri? Justeru mudah memberi alasan, bahawa keadaan adalah ‘pihak’ yang patut dipersalahkan?

Sesungguhnya Yusuf mendengar ugutan itu. Beliau tahu di hadapannya hanya dua. Zina atau penjara.

MENCARI KEKUATAN DENGAN SOLAT DAN DOA

Yusuf tinggal sendiri.

Al-’Aziz sebagai bapa angkatnya, suami kepada Zulaikha dan Menteri Utama negara Mesir, tidak berperanan untuk mencegah hal ini. Beliau berada di kemuncak dayus.

Tiada tempat lain untuk Yusuf mencari kekuatan melainkan dengan Solat dan Doa.

Yusuf (merayu kepada Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara daripada apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan jadilah aku daripada golongan orang jahil yang tidak mengamalkan ilmunya” [Yusuf 12: 33]

Doa Yusuf itu sarat dengan makna. Yusuf benar-benar menyatakan kebergantungannya kepada Allah. Sesungguhnya tanpa bantuan Dia, Yusuf lemah untuk mendepani tipu daya wanita-wanita jahat itu. Sesungguhnya doa tidak boleh datang daripada hati yang sombong. Meminta sesuatu daripada Allah yang dirinya tidak berasa kepada keperluannya. Jika Allah beri, dia terima. Jika Allah tidak beri, dia akan buat sendiri. Sombongnya hati manusia yang meminta dan berdoa tidak dengan bahasa seorang hamba.

Yusuf juga menunjukkan kepada kita kuasa sebuah doa. Doa menguji sama ada kita benar-benar mahu kepada apa yang diminta, atau kita memintanya tanpa kesungguhan dan makna. Doa akan membunuh sifat hipokrit bahawa mulut meminta sesuatu, namun hati tidak bersungguh memaksudkannya.

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan engkau yakin ia akan dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa daripada hati yang lalai”. (Hadith riwayat al-Tirmidzi, dihasankan oleh Sheikh al-Albani)

ENGKAU DAN DOAMU


Dirimu minta daripada Allah agar dihindarkan daripada zina. Namun sejauh mana hatimu membenci zina? Sejauh mana engkau mahu menjauhkan diri daripadanya? Adakah mulut meminta perlindungan, ketika hati dibiarkan melayan kecenderungan?

Doa mengajar kita memaksudkan apa yang kita minta. Supaya dengan doa itu, akhirnya hanya dirinya dan Allah yang benar-benar tahu, sejauh mana permintaan itu disungguhkan.

“Apabila sesiapa daripada kalangan kamu berdoa, maka hendaklah dia menekadkan apa yang diminta. Dan janganlah sekali-kali beliau berkata: Ya Allah jika Engkau mahu, berikanlah kepadaku apa yang kuminta. Sesungguhnya tiada suatu permintaan pun yang berat bagi Allah untuk menunaikannya” [Hadith riwayat al-Bukhari dan Muslim]

Doa menyaring hasrat hati.

Hanya hati yang berjaya membulatkan permintaan, bersih daripada rasa berbelah bagi antara mahu meninggalkan maksiat dengan adanya rasa sayang untuk apa yang berlaku itu tamat.

Yusuf benar-benar memaksudkannya. Dirinya semakin lemah dengan tekanan yang memuncak. Justeru jika satu-satunya cara untuk selamat adalah dengan merealisasikan ugutan Zulaikha, sesungguhnya penjara itu lebih disukainya berbanding zina yang membinasakan.

HATI YANG IKHLAS

Di sinilah titik IKHLAS pada hati yang meminta. Hati yang bersih daripada semua pihak selain daripada Allah.

“Maka Tuhannya memperkenankan doanya, lalu dijauhkan daripadanya tipu daya mereka; Sesungguhnya Allah jualah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui” [Yusuf 12: 34]

Allah Maha Mendengar permintaanmu.

Allah Maha Mendengar suara halus di dalam hati yang meminta itu dan sejauh mana permintaan itu dimaksudkan.

Allah juga Maha Mengetahui terhadap apa yang berlaku.

Zulaikha mahukan engkau terpenjara untuk membalas dendam.

Allah memberikan engkau penjara seperti yang diminta, bahawa penjara itu memiliki hikmah besar yang menanti, seperti yang berada di dalam Ilmu-Nya.

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaku, akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan yang hina” [Ghafir 40: 60]

Justeru anak muda, saat engkau mendepani kehidupan yang sangat mengajak kepada zina ini, perkukuhkanlah Solat dan Doamu untuk mencari ketulusan hati.

Hati yang benar-benar membenci zina dan kejahatan. Hati yang benar-benar menolaknya.

Seperti yang terungkap di dalam sebuah DOA!

ABU SAIF @ www.saifulislam.com
68000 AMPANG

Friday, April 30, 2010

sebuah cerita sebagai pengajaran..

Baju hijau pucuk masih tersarung indah pada tubuhku. Aku tersenyum namun hati beralun resah menyelongkar itu ini. Diari, dimanakah kamu? Diari itu terselit sepucuk surat yang aku simpan empat tahun lamanya. Surat itu juga aku harap dapat aku hulurkan pada manusia yang aku ingin dia baca dan tafsirkan. Surat yang aku tidak pasti perlu atau tidak aku berikan.

Di mana???! Arghh, suhu darahku sudah meningkat dek kerana amarah tidak berjumpa diari yang dicari. Sementara dia tidak melangkah masuk ke bilik ini, aku berharap akan cepat ketemu. Aku ingin membacanya buat kali terakhir sebelum aku lupuskan warkah itu dari alam nyata. Juga sebelum aku luputkan segala harapan dan impian agar bersemadi bersama perginya warkah empat tahun itu. Cepatlah!

Mata aku akhirnya melirik pada kotak kasut di bawah katil yang tersorok jauh. Ya! Disitu! Lupa pula aku mengalihkan kedudukannya tatkala aku terlalu asyik membacanya berulang kali. Tidak ditambah lagi berapa kali hati aku mencerlung derita. Betul! Di situ. Aku mengambil perlahan. Berdebar juga. Setelah sekian lama aku simpan, hari ini aku umpil kembali. Membaca sebelum aku kebumikan terus.

Perlahan aku buka, dan setiap baris ayat aku layarkan…

Dengan lafaz bismillahirrahmanirrahim, aku mulakan bicara.
Kehadapan seorang manusia yang ingin aku miliki hatinya.

Ahmad Haris,
Saat aku layarkan warkah ini buat kamu, pasti dalam hatimu penuh bicara benci untuk seorang gadis bernama aku, bukan? Tidak kisahlah. Engkau layak untuk benci itu, dan aku layak untuk tindakan aku ini. Dan kita sama-sama tidak mengerti tentang perjalanan hidup yang sengaja kita kelirukan. Sungguh aku bercelaru. Andai surat ini berada dalam tanganmu, anggaplah segala rahsia hati aku terlerai sudah.

Ahmad Haris,
Masih ingatkah saat kita masih kecil remaja. Ya, kita di tingkatan 4. Dan sekarang aku dan kau sudah pun menginjak dewasa. Kita sudah 21 tahun sudah. Manusia begini kalau aku masih tidak mengerti perasaan yang Allah lahirkan dalam hati aku untuk kau, maka tidak normallah aku. Har, sungguh aku ingin kau tahu. Saat kita meniti hari bersama, saat itu jualah aku berkira sendiri. Beginikah rasa meniti usia remaja bersama jejaka sekacakmu. Namun tidak sama sekali aku hancurkan persahabatan yang terjalin hanya kerana rasa yang baru bertunas ini.

Ahmad Haris,
Segala yang tercipta pasti ada rahsia tersimpan. Dan aku yakin dengan kisah aku bersama kamu. Masih ingatkah kamu saat nombor aku tertera pada skrin telefon kamu. Satu nombor pengacau aku kira. Itulah silap terbesar dalam hidup aku. Har, masa tu aku terlalu taksub dengan telefon bimbit yang aku beli. Dan ketaksuban itu bertambah tatkala aku memperolehi nombormu. Bodoh benar aku saat itu. Dan benarlah firman tuhan yang menegaskan bahawa janganlah dihampiri zina. Aku sengaja memilih jalan itu. Jiwa remaja, yang mengundang nestapa hingga saat aku di sini.

Ahmad Haris,
Aku gembira mengenali kamu. Seorang tahfiz yang tidak jemu membantu aku. Tahfiz yang kerap menasihati aku. Aku sungguh gembira mengenali kamu. Seorang tahfiz berpewatakan segak. Tahfiz penuh dengan unsur-unsur nasihat. Tahfiz yang aku kagumi. Itulah selayaknya. Namun Har, aku terlupa bagaiman sifat manusia yang kerap berubah seketika.

Ahmad Haris,
Ingatkah kata-katamu yang ingin memiliki aku. Ingatkah janji-janjimu ingin mengambil aku sebagai surimu? Ingatkah setiap baris ayatmu yang ingin menyuntingku? Har, lupakah kamu kita baru di tingkatan lima. Hati dan perasaan boleh kecundang dek berkhayal jauh tentang masa depan yang masih belum dipastikan hitam putihnya. Tapi Har, aku tidak dapat sama sekali menipu memang aku sudah menetapkan setia bahawa dalam hati aku sudah dimiliki kamu. Sekalipun begitu, aku masih berpegang dengan prinsipku, cinta hanya pada masa dan mereka yang selayaknya. Umur menafikan cinta sebagaimana kematangan tidak membenarkan. Dan saat itu, aku kerap mengulang ayat..andai benar kau untukku, aku gadis yang tercipta dari tulang rusukmu, pasti, aku tetap menjadi milik kamu. Dan engkau acap kali mengingatkan aku tentang setia, tentang hanya aku akan berada di hati kamu, tentang hanya aku yang ingin dikahwini kamu. Bodoh benar zaman remaja. Ah, air mataku menitis lagi!

Har, ini pun aku ingin kamu selalu tahu,
Walaupun bibirku tegar menyatakan tidak tentang hubungan itu, hati aku lain pula bicaranya. Aku sungguh terlalu setia dengan kamu. Aku juga sudah meletakkan hati aku untuk kamu. Tiada dua atau tiga, untuk lelaki yang akan aku gelarkan sebagai suami selain dari kamu. Bahkan, aku tidak meletakkan istilah ‘spare part’ untuk kamu. Har, aku setia. Hingga saat ini. Aku menjaga hati kerana tidak mahu zaman remaja aku, zaman remaja kamu hancur dek dunia perasaan yang menipu. Aku ingin kita menjaga setia dan berjaya. Kerana masa depan hanya ditentukan DIA. Hanya DIA. Namun, kamu berpaling terlebih dahulu. Mungkin doaku belum pasti untuk kamu. Dan juga mungkin aku bukan gadis terbaik untuk tahfiz seperti kamu. Aku hanya gadis biasa. Yang biasa-biasa sahaja. Dan kerana biasa itu, kamu tidak berhenti menyatakan, itulah keistimewaan aku. Har, aku rindu kamu!

Ahmad Haris,
Ada satu ketika kita bergaduh besar. Hanya kerana aku menyaksikan kamu bergembira dengan gadis selain aku. Aku kecewa har! Ketika kamu melangkah ke alam kampus, ketika semua gadis terpana dengan kekacakan tahfiz yang kamu ada, ketika dunia kamu dipenuhi dengan keindahan. Aku, aku kau tolak ketepi. Aku bukan lagi sesiapa di hati kamu. Aku hanya mungkin mimpi ngeri bertandang sekejap dan meniggalkan calit hina. Har! Hati aku haru! Namun, aku sering meletakkan bahawa manusia akan berubah. Pasti berubah. Apatah lagi kamu, yang mengendong quran yang suci di dalam hati. Kalau pun kamu akan berubah nakal, al-quran yang kamu hafal pasti menujukkan jalan. Agar kamu tidak tersungkur jauh. Har, nyatakan pada aku bahawa keyakinan aku ini tidak pernah silap!

Ahmad Haris,
Masih ingatkah juga ketika aku pulang berjumpa kamu. Aku telan segala perubahan kamu. Aku kunyah lumat segala perbezaan kamu. Kamu bukan Haris yang selalu aku kenal. Kamu bahkan menjadi Haris yang baru. Namun, kamu menerima aku. Aku tersenyum bahagia. Semakin mekar bila kamu membicarakan bahawa setiap gadis yang bertandang dalam hidup kamu dulu hanya persinggahan. Walaupun aku kecewa, tersangat kecewa, tetap aku telan. Har, lupakah kamu tentang ayat yang selalu kamu bicarakan. Apakah aku mahu bakal suamiku memilik ramai perempuan? Jika tidak, aku harus menjaga lakuku. Wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik. Lupakah kamu?

Namun, aku tetap telan. Biarpun apa yang menimpa. Aku menerima kamu tanpa syarat, Har. Langsung tanpa syarat. Kini, sudah hancur, punah, musnah! Kamu menunjukkan seorang wanita lagi. Dan, kali ini aku tidak mahu terus menelan. Aku perlu juga menjaga hati yang robek dikoyak kamu. Aku memilih melangkah jauh dari kamu. Dunia kamu, dunia aku sudah jauh berbeza. Kita tidak mungkin lagi dapat berjalan atas laluan yang sama. Sama ada aku tersungkur atau kamu yang akan menolak aku. Kerana dalam hati kamu, aku hanya sampah yang harus dijentik ke tepi. Aku faham maksud tersirat kamu.

Ahmad Haris,
Bukan perkara mudah melupakan kamu. Buktinya sampai saat ini kamu meniti setia dalam setiap hari aku lalui. Har, juga bukan mudah untuk aku memadam segala bentuk perkara yang menghubungkan aku dengan kamu. Tindakan gila ini aku terpaksa lakukan hanya kerana ingin memujuk hati, jika benar kamu lelaki terbaik untukku, terbaik untuk agamaku, terbaik untuk duniaku, terbaik untuk akhiratku..kamu pasti akan kembali dan menjadi milikku. Kerana, aku adalah sebahagian dari tulang rusukmu. Namun jelas, kesetiaanku sudah tiada makna. Langsung tiada.

Ahmad Haris,
Lupakah kamu saat aku membalas mesej kamu. Aku menipu ngatakan aku akan pergi jauh. Aku fikir kamu akan bertanya lanjut, ke mana aku. Tetap silap. Kamu hanya menyindir dan mendoakan keselamatan jasadku. Dan kini aku mengerti, aku memang sudah tiada tempat dalam hatimu.

Har,
Sampai sini sudah warkahku. Tidak tahu apa lagi ingin aku bicarakan. Juga tidak mahu air mata ini menitis tanpa harga. Har, sungguh aku sayang kamu, sungguh aku ingin kamu…menjadi sebahagian aku. Aku masih setia. Andai satu hari nanti kamu kembali mencari aku, carilah aku. Aku menanti kamu. Jika tidak, doakan aku berjaya melupakan kamu. Doa tahfiz mudah di kabulkan. Bolehkan Har?

Ahmad Haris,
Ini kali terakhir aku ingin menyebut penuh namamu. Percayalah, sekalipun wanita yang bakal tercipta dari rusukmu itu bukan aku, percayalah walaupun aku akan kecewa, aku hanya ingin yang terbaik untuk kamu, meski hati aku kamu remuk berjuta kali. Jagalah hati wanita itu, kerana aku tidak mahu ada lagi wanita menderita seperti aku…kerana kamu…

Yang tulus,
Aku..

Air mata mengalir juga. Mengalir lagi. Oh tuhan, tabahkan aku.

“Sayang?”

Senyap.

“Sya?”

Itu suara suami aku, dan aku tidak boleh merahsiakan segalanya kerana dia berhak ke atas aku. Sepenuhnya, termasuk cerita-cerita lalu.
“Sya menangis? Kenapa? Tak gembira kahwin dengan abang?”

Lelaki bernama Ruzaini aku pandang dalam. Aku yakin dia juga penuh persoalan mengapa. Hari ini hari pernikahan aku. Patutnya aku gembira. Lelaki ini aku kenali ketika dia menguruskan aku di wad kecemasan akibat asthma. Dan aku tidak ingat bila dia melamar aku, yang pasti dalam sujud istikharahku, memang benar dia jawapannya. Berkali-kali aku nyatakan aku bukan sesiapa jika dibanding dia. Setiap kali itu juga dia akan menegaskan kerana aku bukan sesiapalah dia mengahwini aku.

“Surat ni, saya nak bagi seorang lelaki yang saya cintai. Itu dulu. Saya nak musnahkan, tidak ingin ingat apa-apa lagi. Setia saya wajib untuk awak..err.. abang. Tapi, saya kena jujur dan menceritakan sebelum segalanya bakal menjadi teruk,”

Aku bersuara tenang dalam ketar. Aku unjukkan juga surat itu. Biarlah. Biarlah kalau dia akan berkecil hati dan memarahiku. Aku redha. Dan, dengan perlahan dia mengambil kertas separuh lunyai dek basah dengan air mata aku. Dia melipat penuh berhati-hati membiarkan aku tertanya-tanya. Lelaki ini memandang tepat, namun kerdipannya penuh sayu dan tenang.

“Sya isteri abang. Pandang sini. Saat abang melamar Sya, saat itu abang menerima setiap buruk baik Sya. Abang fahami setiap yang telah berlaku, sedang berlaku dan akan berlaku antara kita. Yang lepas tidak dapat diputar kembali. Abang terima Sya, dan masa lampaumu itu. Sya, tanpa surat ini pun abang tahu hatimu sudah terisi dengan manusia lain yang pasti bukannya abang. Matamu dah menceritakan segalanya, penolakan berkali-kali Sya ketika abang melamar juga nyata ada rahsia. Lagi jelas bila abang tanya kenapa, Sya tidak menjawab. Abang belum bodoh untuk mengetahui manusia begini. Sya, abang juga istikharah. Jawapannya tetap kamu. Sya lah wanita terbaik untuk abang, untuk agama abang, untuk dunia dan akhirat abang. Sya juga manusia yang melengkapi tulang rusuk abang. Bantulah abang membina mahligai istana didunia dan kahirat dalam mencapa redha DIA dan melengkapi sunah nabi kita,”

Dahi aku dikucup perlahan. Ya Allah, besar sungguh perancanganMU. Selagi aku terus bergantung padaMU, selagi itulah engkau tidak pernah berhenti mengurniakan yang terbaik untukku. Ya Allah, kekalkanlah perasaan ini dalam hidupku. Sungguh, aku bahagia bersuamikan suamiku, dan aku tidak ingin meminta lagi selepasnya apatah lagi mengingati sebelumnya. Biarlah aku menjadi isteri kepada manusia ini Ya Allah….

Sabarlah anakku 2

Assalammualaikum anakku, yang belum tahu lagi adakah kewajudannya. Sekarag ibu tengah menyiapkan assignment. Tugasan sewaktu ibu belajar. Harap anakku rajin belajar seperti ibu dan lebih baik dari ibu. Mungkin kau pelik dengan tulisan ibu ini. Tapi itulah yang ibu ingin sampaikan. Mungkin sewaktu melahirkan kau nanti ibu tiada. Ibu menghadap Ilahi. Ibu taknak kau membesar tanpa nasihat seorang ibu. Ibu mahu kau terasuh walau ibu tiada. Ibu mahu kau tahu yang ibu amat menyayangi kamu. Ibu ingin menjadi seperti Lukman yang bijak menasihati anaknya. Walau ibu tiada disampingmu. Bukan itu yang ibu doa, tapi kalau itu suratan takdir, ibu redha.. Anakku, dunia ini memang banyak pancaroba.. kita akan diuji dan sentiasa diuji.. dalam pelbagai bentuk seperti harta, pasangan, cinta, dan macam2 lagi.. yang penting kita bijak mengatasi dan menemuhi segala ujian itu. Ibu juga pernah diuji dengan cinta bukan sekali tapi banyak kali. Ramai yang cuba memikat hati ini. Kalau diikutkan hati ibu pasti akan tersangkut. Banyak factor yang membuat ibu terpikat. Dengan jawatan, pangkat, pendidikan, ketampanan, keromantikan, dan tidak kurang juga dengan agama. Ramai dengan pelbagai perwatakan dan penampilan. Memang ibu tertarik, tapi ibu tahan perasaan ibu ini. Ibu tahu ibu perlu jaga hati ibu ini kepada yang selayaknya. Siapa? Pada pasangan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk ibu. Itu yang selayaknya. Walaupun ibu sekarang ini pun tak tahu pada siapa. Tapi ibu yakin janji Allah. Perempuan yang baik untuk lelaki yang baik. Walaupun kita ni tak baik, doakanlah pada Allah agar diberikan yang baik agar dapat dibetulkan diri kita yang tak baik ini. Sabarlah anakku, ingatlah hidup ini memang selalu diuji. Dan ingatlah ujian itu akan datang dan akan pergi.. ibu pun masih tertanya-tanya lagi sekarang ni, siapa jodoh ibu.. ibu pun tak tau. Tapi insyaAllah suatu hari nanti bila tiba masanya bila tiba saatnya ibu akan tau juga. Sabarlah anakku, sabar untuk ibu juga..
30/4/2010.. 8.16pm

Sabarlah anakku 1

Sabarlah anakku..

Wahai anakku… tersentuh hati ibu untuk menuliskan sesuatu untukmu. Kau belum ibu miliki lagi. Mungkin ada mungkin juga tiada. Tapi perasaan keibuan telah terbit dalam jiwaku kala ini.. ibu sayang kamu nak. Ibu risau masa depan kamu. Dunia sekarang telah teruk. Ibu tak tahu akan datang, mungkin lagi teruk. Ibu risau kau hanyut dalam perubahan dunia nak. Ini mungkin nampak mustahil. Merindui dan merisaukan seseorang yang belum wujud. Tapi ini hakikat yang benar. Umpama Rasulullah merindui umatnya akan datang dan merisaukan nasib umat selepasnya. Tapi inilah perasaan ikhlas dari hati ibu. Ibu risau andai ibu tak dapat kawal kau. Mungkin kau lahir ibu tiada, pergi dulu sebelummu. Apa nasib kamu nanti. Anak, ibu nak kau tahu ibu juga pernah remaja sepertimu. Sekarang ini ibu juga remaja. Ibu ingin kau jadi seperti ibu malah lebih baik lagi. Yang memegang agama islam dengan kuatnya. Andai menjaga iman dari godaan bercinta. Menjaga pergaulan. Ibu taknak kau jadi macam orang lain yang lalai dengan cinta. Buta dan sampai tak tahu membezakan yang mana baik yang mana buruk. Ibu sekarang ini juga remaja seperti mu. Ibu juga ada perasaan ingin menyintai dan dicintai. Ingin juga bercouple berkepit dengan lelaki. Bersembang bertepok tampar. Tapi itu semua dilarang oleh agama. Membawa kepada dosa. Peganglah agama erat-erat anakku. Ibu tak sedih kalau kau gagal dalam kerjaya tapi ibu akan derita kalau kau gagal dalam mendidik imanmu, ahlakmu, agamamu.. itu ibu pentingkan sangat. Kau anak ibu, kau juga bonus ibu di akhirat nanti. Ingat ilmu, sedekah, dan doa anak yang soleh bonus yang tak putus2 diakhirat nanti. Biarlah orang sekeliling kita semua bercinta, bercouple.. biar kita seorang je yang takde pasangan masa remaja ini. Takpe. Tapi jangan terpeda dengan maksiat cinta ini. Mahalkan diri kita. Bukan takde orang yang pikat kita maknanya kita takde orang nak. Orang yang paling dihormati ialah orang yang berahlak mulia. Semua orang takut untuk berahlak buruk depannya. Jadi bercinta itu pada akal mu ahlak buruk ke ahlak baik? Pada ibu itu buruk. Kerana dia dah tak pikir panjang kerana hanyut dengan indahnya cinta yang hakikatnya buruk di mata manusia. Adakah ahlak itu yang ditunjukkan kepada orang yang dihormati. Pastinya tidak. Ingatlah anakku..sebaik-baik wanita adalah wanita yang tidak memandang dan tidak dipandang.. biar la orang nak kata kita kolot ke. Tak moden ke. Biar orang benci kita asal Allah suka kita. Ibu takut kau akan cakap bila ibu nasihati kau nanti “ bolehlah ibu dah kawin, dah tak perlu pikir pasal jodoh, saya ni tak jumpa2 jodoh lagi. Macam mana nak juma jodoh kalau tak bercinta.” Ibu sekarang ini pun belum bertemu jodoh. Belum ada calon. Tapi ibu yakin Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untuk ibu, dan harap dapat anak yang lembut hatinya dan senang dididik dengan acuan agama. Itu yang penting. Macam mana ibu boleh sekuat ini. Sebab ibu percaya pada Allah dan mengharap penuh pada Allah. Kan doa senjata orang islam. Setiap kali sembahyang ibu doa supaya mendapat suami yag beriman yang dapat membimbing ibu dan kamu ke syurga Allah. Harap-harap doa ibu makbul. Sabar la anakku, biar tiada orang berani mendekatimu kerana menjaga kesucianmu daripada mereka menghampirimu kerana kemurahanmu. Sabarlah anakku, ibu juga remaja sepertimu dan sekarang juga sedang berjuang menjaga kehormatan ibu. Perasaan remaja kita ni sama sahaja anakku, Cuma iman yang membezakan. Selamat berjuang anakku.. dari ibumu 21 tahun..

30/ 4/2010. 11.55pm